Jejak Soeharto di Pacitan, Kota Kelahiran Sang Presiden Kedua RI. Pacitan, sebuah kabupaten kecil di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur, dikenal dengan keindahan alamnya yang memesona, mulai dari pantai, gua, hingga pegunungan hijau. Namun, lebih dari sekadar pesona wisata, Pacitan juga menyimpan nilai historis yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.

Di kota inilah Presiden kedua Republik Indonesia, Jenderal Besar H.M. Soeharto, menghabiskan masa kecilnya, menapaki jalan kehidupan yang membentuknya menjadi sosok yang kelak memimpin negeri ini selama lebih dari tiga dekade.

Baca juga: Pantai Klayar: Seruling Laut & Keajaiban Alam di Pacitan

Kali ini kita akan menelusuri jejak Soeharto di Pacitan, mengulas bagaimana kehidupan masa kecilnya, tempat-tempat bersejarah yang masih bisa dikunjungi hingga hari ini, serta nilai-nilai kehidupan yang dapat kita pelajari dari perjalanan hidup beliau.

putritrans.com

Masa Kecil Soeharto di Pacitan

Soeharto lahir pada 8 Juni 1921 di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta. Namun, sejak usia dini, ia dikirim ke Pacitan untuk tinggal bersama keluarga dari ibunya. Ibunya, Sukirah, adalah wanita Pacitan, dan karena alasan ekonomi dan kondisi keluarga, Soeharto kecil akhirnya tumbuh besar di lingkungan pedesaan yang sederhana di Pacitan.

Di sanalah Soeharto menjalani kehidupan sebagai anak petani, merasakan getirnya hidup dalam kondisi serba kekurangan. Ia dikenal sebagai anak pendiam namun tekun dan rajin. Ia pernah bersekolah di Sekolah Ongko Loro (sekolah rendah) di kota Pacitan sebelum melanjutkan pendidikan militer di masa penjajahan Belanda.

Lingkungan desa yang bersahaja dan nilai-nilai hidup masyarakat Jawa yang kuat akan gotong-royong dan kesederhanaan menjadi landasan awal yang membentuk karakter Soeharto. Pengalaman ini menjadi bekal penting dalam kepemimpinannya kelak, terutama dalam pendekatan stabilitas dan ketertiban nasional.


Tempat-Tempat Bersejarah Jejak Soeharto di Pacitan

1. Rumah Masa Kecil Soeharto

Rumah sederhana tempat Soeharto menghabiskan masa kecilnya masih bisa ditemukan di kawasan Dusun Kemusuk, Desa Ploso, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Rumah ini kini dijadikan semacam situs bersejarah tak resmi yang kerap dikunjungi masyarakat yang ingin mengetahui lebih dekat kehidupan awal sang jenderal.

Rumah tersebut dibangun dengan arsitektur khas rumah Jawa, berdinding kayu dan beratap genteng tanah liat. Meski terlihat sederhana, rumah ini menyimpan banyak cerita tentang bagaimana Soeharto kecil bertumbuh dalam keluarga petani dan bagaimana ia belajar disiplin serta tanggung jawab sejak dini.

2. Sekolah Dasar Pertama Soeharto

Soeharto pernah menempuh pendidikan dasar di sekolah rakyat atau dikenal saat itu sebagai Sekolah Ongko Loro. Lokasi sekolah tersebut berada di pusat kota Pacitan. Meskipun bangunan aslinya sudah banyak mengalami perubahan, lokasi sekolah ini masih dikenang sebagai salah satu titik penting perjalanan hidup Soeharto.

3. Monumen dan Patung Soeharto

Sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh besar bangsa yang memiliki ikatan kuat dengan Pacitan, pemerintah daerah membangun Patung Soeharto yang berada di Kawasan Monumen Jenderal Soedirman di Pacitan. Patung ini menjadi simbol sejarah dan identitas kota, memperlihatkan hubungan erat antara masyarakat Pacitan dengan sosok presiden yang dikenal dengan era Orde Baru ini.

4. Museum Sementara Jejak Soeharto

Meskipun belum ada museum besar seperti Museum Soeharto di Kemusuk, Yogyakarta, beberapa warga dan tokoh lokal berinisiatif mengumpulkan dokumen dan benda-benda memorabilia yang terkait dengan Soeharto. Mereka berharap suatu hari nanti Pacitan bisa memiliki museum permanen yang mengabadikan peran besar putra daerahnya ini dalam sejarah nasional.


Peran Pacitan dalam Membentuk Karakter Soeharto

Pacitan dikenal sebagai kota religius dan tenang. Nilai-nilai Jawa seperti tepo seliro (toleransi), unggah-ungguh (sopan santun), dan nrimo ing pandum (ikhlas menerima takdir) sangat kental di masyarakatnya. Nilai-nilai inilah yang turut membentuk karakter Soeharto sebagai pribadi yang kalem, tenang, dan penuh perhitungan.

Dalam berbagai kesempatan, Soeharto kerap menyebut bahwa masa kecilnya di Pacitan memberi banyak pelajaran hidup. Ia belajar tentang ketahanan, kesabaran, serta pentingnya menjaga harmoni sosial. Filosofi kehidupan orang Jawa sangat memengaruhi gaya kepemimpinannya yang cenderung stabil, penuh kalkulasi, dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan besar.

Baca juga: Menjelajah Wisata Religi Gresik: Dari Makam Sunan Giri hingga Masjid Agung


Dampak Kepemimpinan Soeharto terhadap Pacitan

Tak bisa dimungkiri, status Pacitan sebagai kota kelahiran Soeharto membuat kabupaten ini sempat mendapatkan perhatian lebih di masa Orde Baru. Beberapa proyek pembangunan jalan dan infrastruktur didorong lebih cepat, termasuk konektivitas dengan wilayah lain seperti Trenggalek dan Ponorogo.

Selain itu, muncul banyak tokoh nasional dari Pacitan yang berkiprah di pemerintahan pusat, baik sebagai menteri, pejabat tinggi, maupun tokoh militer. Hal ini menunjukkan bahwa Soeharto tidak melupakan daerah asalnya dan secara tidak langsung memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan SDM di Pacitan.

Namun demikian, setelah era Reformasi bergulir, pengaruh Soeharto secara politik mulai meredup, dan Pacitan kembali menjadi daerah dengan pertumbuhan alami, perlahan tapi pasti menata potensinya sendiri sebagai kota wisata dan budaya.

putritrans.com

Kontroversi dan Warisan Soeharto

Sebagai pemimpin dengan masa jabatan terlama di Indonesia (1967–1998), warisan Soeharto tentu tidak lepas dari pro dan kontra. Ia dikenang sebagai sosok yang berhasil membawa stabilitas ekonomi, mempercepat pembangunan, serta menciptakan ketertiban nasional. Namun, pada saat yang sama, ia juga dikritik atas pelanggaran HAM, korupsi, serta praktik otoritarianisme selama Orde Baru.

Bagi masyarakat Pacitan, Soeharto tetap dianggap sebagai putra daerah yang membanggakan, meskipun mereka tidak menutup mata terhadap sisi gelap dari pemerintahannya. Hal ini terlihat dari cara masyarakat menjaga lokasi-lokasi jejak Soeharto, tidak berlebihan dalam mengkultuskan, tetapi tetap memberikan penghormatan sebagai bagian dari sejarah bangsa.


Potensi Wisata Sejarah Jejak Soeharto di Pacitan

Dengan berkembangnya wisata sejarah, Pacitan memiliki peluang besar untuk menjadikan jejak Soeharto sebagai daya tarik wisata edukatif. Beberapa ide pengembangan wisata sejarah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pembangunan Museum Soeharto Pacitan yang lengkap dengan arsip, koleksi foto, dan cerita rakyat.
  • Paket Wisata Jejak Soeharto, yang menggabungkan kunjungan ke rumah masa kecil, sekolah, patung, dan tempat bersejarah lain.
  • Festival Soeharto, yang bisa menjadi ajang edukasi sejarah sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal.

Dengan strategi pengembangan yang tepat dan narasi sejarah yang seimbang, wisata sejarah Soeharto bisa menjadi bagian penting dalam industri pariwisata Pacitan tanpa mengabaikan konteks sejarah nasional yang lebih luas.


Tips Singkat Menelusuri Jejak Soeharto di Pacitan

  1. Kunjungi di Hari Kerja – Agar terhindar dari keramaian dan bisa menikmati lokasi dengan lebih tenang.
  2. Gunakan Pemandu Lokal – Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih kaya dari sisi sejarah dan budaya.
  3. Hormati Situs Sejarah – Meski terlihat sederhana, lokasi-lokasi ini menyimpan nilai penting dalam sejarah Indonesia.
  4. Bawa Kamera dan Buku Catatan – Cocok untuk Anda yang ingin menulis ulang kisah atau mendokumentasikan pengalaman wisata sejarah.
  5. Dukung UMKM Lokal – Beli suvenir atau makanan khas Pacitan untuk membantu ekonomi masyarakat setempat.

Penutup

Jejak Soeharto di Pacitan bukan hanya tentang mengenang seorang tokoh besar, tetapi juga tentang menyelami kembali akar sejarah Indonesia dari sudut pandang lokal. Pacitan, dengan segala kesederhanaannya, telah menjadi saksi bisu perjalanan hidup salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah republik ini.

Melalui pendekatan wisata sejarah yang cerdas dan seimbang, masyarakat bisa mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang peran Soeharto—baik kelebihannya maupun kontroversinya—sehingga generasi muda dapat belajar dari masa lalu demi masa depan yang lebih baik.

Baca juga: 7 Makanan Khas Gresik yang Bikin Lidah Ketagihan


Jika Anda tertarik mengunjungi Pacitan, sempatkan waktu untuk menyusuri jejak sang jenderal besar dan resapi suasana tenang yang pernah membentuk pribadi pemimpin yang begitu berpengaruh bagi Indonesia.

Pacitan bukan hanya kota wisata alam, tapi juga kota yang menyimpan potongan penting sejarah bangsa.