Membedah Sate Ayam Ponorogo, Kuliner Legendaris Penuh Cerita. Sate Ayam Ponorogo pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Bagong di Desa Purbosuman, Ponorogo, sekitar tahun 1970-an.
Ia menciptakan sate dengan cara memotong daging ayam secara melintang dan menyajikannya dengan saus kacang khas. Seiring waktu, kuliner ini menyebar hingga ke wilayah barat seperti Banten.
Selain itu, versi lain mengatakan bahwa asal-usul warung legendanya berasal dari garis keturunan Mbah Suro–nenek moyang yang berjualan sate keliling sejak zaman penjajahan. Warung legendaris seperti H. Tukri Sobikun meneruskan tradisi ini hingga mendapatkan popularitas luas.

Ciri Khas Sate Ayam Ponorogo
- Potongan daging yang unik
Tidak seperti sate Madura yang dipotong dadu, sate Ponorogo memotong daging ayam secara memanjang (fillet), pipih, tanpa lemak atau kulit, sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dan empuk. - Marinasi rempah mendalam
Daging direndam berjam-jam dalam bumbu halus yang biasanya terdiri dari ketumbar, merica, laos, jintan, kunyit, jahe, kemiri, gula merah, bahkan kecap manis. Teknik ini membuat bumbu benar-benar meresap ke dalam serat daging. - Proses pemanggangan khas
Penggunaan arang—terkadang arang batok kelapa—menambah aroma dan rasa khas yang tak mudah ditiru oleh alat pemanggang modern. Beberapa warung, seperti H. Tukri, bahkan membacem dan mengasap sate terlebih dahulu agar lebih awet dan gurih. - Sambal kacang khas
Sambal kacang sate Ponorogo lebih kental, harum, dengan rasa gurih manis dan sensasi rempah yang kompleks. Bahan-bahannya meliputi kacang tanah goreng, bawang putih, cabai, kemiri, gula merah, air asam atau daun jeruk, kadang petis dipisahkan dibanding Madura. - Penyajian tradisional
Biasanya disajikan dalam besek atau anyaman bambu dengan lapisan daun pisang, lengkap dengan lontong, nasi, irisan bawang merah, dan jeruk limau.
Baca juga: Ciri Khas Soto Lamongan
Sate Ayam Ponorogo di Panggung Kuliner Dunia
Baru-baru ini, situs TasteAtlas memasukkan sate Ponorogo ke dalam daftar 50 Best Chicken Dishes in the World di peringkat ke-27. Ini merupakan prestasi membanggakan, mengingat sate ini belum setenar ayam penyet atau ayam goreng khas Indonesia.
Pusat Kuliner dan Warung Legendaris
Ponorogo memiliki sejumlah lokasi ikonik untuk menikmati sate ayam:
- Gang Sate (Kampung Sate) di Jl. Lawu, Nologaten: fokus pada warung legendaris H. Tukri Sobikun. Teknik pengasapan membuat sate tahan hingga seminggu dan sering dijadikan oleh-oleh. Lokasi ini pernah dikunjungi tokoh penting, seperti Presiden SBY dan Jokowi.
- Setono, kawasan wisata kuliner di Jl. Barito–Plampitan: sekitar 50 penjual sate di sana. Sate Setono dikenal karena warna daging kuning keemasan akibat rempah serta sambal kacang lebih cerah.
- Sate Ayam Ngepos/Purbosuman: terletak di pertigaan Bunderan Ngepos, suasananya ramai seperti Malioboro. Sate Ngepos dikenal dengan sambal kacang pedas-asin khas Purbosuman.
- Warung Legendaris Lain:
- Pak Seger: pelopor sejak 1970-an dengan sate empuk dan kacang kaya rasa.
- H. Saikun: menggunakan ayam kampung berkualitas, bumbu lembut dan manis.
- H. Tukri Sobikun: menawarkan berbagai varian sate (dada, kulit, ati, ampela) dan sambal kental pedas.

Tips Praktis Membuat Sate Ayam Ponorogo ala Rumahan
Berikut beberapa panduan agar hasil sate rumahan mirip dengan versi otentik:
- Pilih ayam yang tepat: gunakan paha tanpa tulang karena lebih juicy; potong memanjang agar bumbu meresap lebih baik.
- Marinasi lama: minimal 3 jam atau semalaman dengan bumbu rempah halus (bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, jahe, kunyit, gula merah, kecap manis).
- Panggang di atas arang dengan perlahan: bakar secara perlahan, bolak-balik, dan oles tipis kecap manis agar warna karamel dan rasa pekat.
- Sambal kacang: sangrai kacang dan bawang putih, haluskan lalu campur dengan cabai, gula merah, garam, daun jeruk/asam. Masak sebentar agar rasa menyatu.
- Pelengkap: sajikan dengan lontong atau nasi hangat, irisan bawang merah, sambal dan acar untuk keseimbangan rasa.
Baca juga: Roro Jonggrang, Legenda Mistis di Balik Candi Prambanan
Kesimpulan
Sate Ayam Ponorogo bukan sekadar makanan—mudah dikenali dari potongan daging pipih, bumbu marinasi rempah kuat, sambal kacang kental, hingga cara panggang tradisional. Berasal dari Desa Purbosuman dan didirikan oleh Bapak Bagong, kelezatannya telah merambah hingga pusat-pusat kuliner seperti Gang Sate, Setono, dan Ngepos. Dengan perhatian pada teknik dan bahan, Anda bisa meniru rasa autentik sate ini di dapur sendiri.