Menyatu dalam Spiritualitas Budaya di Candi Borobudur. Setiap tahunnya, perayaan Waisak menjadi magnet spiritual yang memikat ribuan umat Buddha dan wisatawan dari seluruh dunia untuk datang ke Indonesia, khususnya ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga:

Waisak 2025 kembali diperkirakan akan menjadi momen sakral yang sarat makna, dipadukan dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang menjadikan perjalanan ini tak hanya religius, tapi juga penuh pengalaman yang menyentuh jiwa.

Apa Itu Hari Raya Waisak?

Spiritualitas Budaya di Candi Borobudur pada Hari Raya Waisak, atau dikenal juga sebagai Vesak, merupakan hari suci bagi umat Buddha yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya. Ketiga peristiwa ini diyakini terjadi pada hari yang sama, yaitu saat bulan purnama di bulan Waisak (biasanya jatuh antara Mei dan Juni). Tahun 2025, Hari Raya Waisak jatuh pada tanggal 12 Mei, dan akan dipusatkan di pelataran Candi Borobudur, yang merupakan situs warisan dunia UNESCO sekaligus simbol kebesaran ajaran Buddha di Nusantara.

Mengapa Candi Borobudur Menjadi Pusat Perayaan Waisak?

Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Candi Borobudur bukan hanya situs arkeologi, melainkan juga pusat spiritual yang hidup. Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, Borobudur menggabungkan filosofi Buddha Mahayana dengan arsitektur megah yang mengajarkan tahapan pencerahan melalui relief dan stupa.

Selama Waisak, Borobudur menjadi titik kulminasi dari seluruh rangkaian kegiatan keagamaan. Ribuan umat akan melakukan prosesi jalan kaki dari Candi Mendut, melintasi Candi Pawon, dan berakhir di Candi Borobudur. Prosesi ini melambangkan perjalanan batin menuju pencerahan, dengan nuansa khusyuk dan hening yang menyatu dengan suasana alam.

Rangkaian Acara Waisak 2025

Rangkaian perayaan Waisak di Borobudur biasanya dimulai beberapa hari sebelum puncak acara. Berikut adalah beberapa kegiatan utama yang bisa Anda saksikan atau ikuti secara langsung:

  1. Pengambilan Api Dharma dan Air Suci
    Api Dharma diambil dari Mrapen, Grobogan (api abadi), dan air suci diambil dari Umbul Jumprit di Temanggung. Keduanya melambangkan kemurnian pikiran dan semangat ajaran Buddha.
  2. Kirab Waisak
    Prosesi kirab membawa Api Dharma dan Air Suci dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Ribuan umat Buddha, biksu, dan pengunjung berjalan bersama, mengenakan pakaian putih, dalam suasana yang sangat sakral.
  3. Puja Bakti Waisak
    Diadakan di pelataran Candi Borobudur dengan ritual pembacaan paritta (doa) dan meditasi bersama. Momen puncaknya adalah saat detik-detik Waisak, ketika bulan purnama mencapai puncaknya.
  4. Pelepasan Lampion
    Pelepasan ribuan lampion menjadi atraksi paling ditunggu. Lampion yang melayang ke langit malam melambangkan harapan, doa, dan pelepasan dari penderitaan. Ini juga menjadi momen paling fotogenik yang banyak diabadikan wisatawan.

Baca juga: Update 2025 Kuliner Legendaris di Jawa: Enak, Murah, dan Bikin Nagih!

Menyatu dengan Budaya dan Alam Jawa Tengah

Selain pengalaman spiritual, Waisak di Borobudur juga menyuguhkan kekayaan budaya lokal yang autentik. Di sepanjang jalur prosesi, Anda bisa menikmati:

  • Tari-tarian tradisional Jawa, seperti Tari Gambyong dan Tari Topeng.
  • Pementasan wayang kulit dengan lakon bertema Buddhis.
  • Pasar rakyat dan kuliner khas Magelang, seperti getuk, sego megono, dan wedang ronde.

Wisatawan juga bisa menyempatkan diri mengunjungi destinasi lain di sekitar Borobudur, seperti:

  • Bukit Rhema (Gereja Ayam), tempat ideal untuk menikmati sunrise.
  • Punthuk Setumbu, spot ikonik untuk memotret Borobudur dari ketinggian.
  • Desa wisata Wanurejo, yang menawarkan pengalaman tinggal di rumah warga, belajar membatik, atau ikut kelas gamelan.

Tips Berkunjung Saat Waisak 2025

Agar pengalaman Anda maksimal, berikut beberapa tips praktis:

  1. Pesan akomodasi sejak jauh hari. Hotel di sekitar Borobudur cepat penuh saat musim Waisak.
  2. Datang lebih awal saat hari-H. Prosesi dan acara lampion bisa sangat ramai.
  3. Patuhi aturan dan etika. Hormati umat yang sedang beribadah dengan tidak berisik atau mengganggu jalannya ritual.
  4. Gunakan pakaian sopan dan nyaman. Pilih pakaian berwarna netral dan tertutup, terutama saat berada di area candi.
  5. Siapkan kamera. Banyak momen estetik dan spiritual yang layak diabadikan.

Penutup: Lebih dari Sekadar Perjalanan

Travel Waisak 2025 di Candi Borobudur bukan hanya tentang liburan atau wisata budaya biasa. Ini adalah perjalanan jiwa, menyaksikan dan merasakan kekuatan tradisi yang sudah mengakar ratusan tahun lamanya. Suasana hening, cahaya lilin, lantunan doa, dan langit yang diterangi ribuan lampion menciptakan sebuah harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Bagi siapa pun yang haus akan makna, keindahan, dan kedamaian, Waisak di Borobudur adalah sebuah pengalaman yang wajib ada dalam daftar perjalanan seumur hidup Anda.

Baca juga: Menelusuri Jejak Samin Surosentiko: Lembar Terlupakan dari Perlawanan Rakyat Blora